Pelestarian Naskah Kuno Sunda: Wujud Kepedulian Kota Cimahi terhadap Warisan Budaya
Jabar Sergap.live , Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi menggelar acara peluncuran dan sosialisasi Buku Naskah Sunda Kuno yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya leluhur serta memastikan bahwa informasi penting yang terkandung dalam naskah kuno tersebut dapat dinikmati oleh generasi masa kini. Acara yang digelar di Ballroom Mall Pelayanan Publik (MAL) ini menjadi momen penting dalam upaya menjaga kelestarian nilai-nilai luhur yang terkandung dalam naskah-naskah bersejarah.
Menjaga Warisan Intelektual, Budaya, dan Sejarah Peradaban
Pelestarian naskah kuno tidak hanya berfungsi untuk menjaga bentuk fisik naskah itu sendiri, tetapi juga untuk memastikan bahwa nilai-nilai intelektual, budaya, seni, dan sejarah peradaban suatu bangsa tetap hidup dan bisa diwariskan kepada generasi berikutnya. Dengan peralihan naskah-naskah kuno ke dalam bentuk buku dan terjemahan bahasa Indonesia, diharapkan masyarakat, khususnya warga Kota Cimahi, dapat lebih mudah mengakses dan memahami isi naskah tersebut.
Menurut Plt. Asisten Dua, Endang, pengalihan naskah-naskah kuno dari bahasa asli ke bahasa Indonesia adalah langkah strategis agar masyarakat dapat lebih mudah memahami makna dan nilai yang terkandung dalam naskah-naskah tersebut. “Pemerintah Kota Cimahi mengapresiasi peralihan Buku Naskah Kuno yang dilakukan oleh Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi,” ujar Endang.
Selain itu, Endang juga berharap agar naskah-naskah tersebut dapat dijadikan materi pembelajaran di sekolah-sekolah di Kota Cimahi, sehingga pelestarian warisan budaya ini bisa berlangsung lebih lama. 5 Naskah Sunda Kuno yang Dilestarikan
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi, Drs. Dani Bastiani, menjelaskan bahwa pelestarian naskah kuno ini mencakup penyalinan dan penerjemahan lima naskah Sunda kuno yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat penting. Kelima naskah tersebut adalah:1. Sanghyang Siksa Kandang Karesian2. Carita Parahyangan3. Fragmen Carita Parahyangan 4. Bujangga Manik 5. Sanghyang Sasana Maha Guru
Naskah-naskah tersebut awalnya ditulis menggunakan aksara Sunda kuno pada media daun lontar dan daun gebang. Hasil salinan dan terjemahan kini disajikan dalam bentuk buku yang lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Dani berharap, dengan adanya buku ini, masyarakat Kota Cimahi dapat lebih mengenal dan memahami sejarah serta budaya yang terkandung dalam naskah-naskah tersebut.
Pendidikan dan Pelestarian BudayMenurut Dani, salah satu tujuan utama dari proyek ini adalah untuk memberikan pelajaran tambahan mengenai bahasa dan sastra Sunda bagi dunia pendidikan, sekaligus melestarikan keberadaan naskah-naskah lama yang mengandung kekayaan budaya dan sejarah. “Dengan mendokumentasikan dan menyebarluaskan naskah-naskah kuno ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur kita,” tambahnya.
Peluncuran dan sosialisasi Buku Naskah Sunda Kuno ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Cimahi dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya daerah. Diharapkan, dengan adanya langkah ini, naskah-naskah kuno tersebut tidak hanya menjadi koleksi sejarah, tetapi juga menjadi sumber pengetahuan yang berguna bagi generasi sekarang dan mendatang. (*b*Red)