Jumat Berkah di Lapas Ciamis, Merubah WBP dari Objek Menjadi Subjek
Ciamis Sergap.live – Pelaksanaan salat Jumat di Lapas Kelas II B Ciamis hari ini terasa berbeda. Seusai salat, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) secara tertib mengambil antrian untuk menerima pembagian makanan ringan, sebuah tradisi rutin dalam program Jumat Berkah.
Kepala Lapas Ciamis, Supriyanto, A.Md. IP, S.H., M.M., menjelaskan bahwa program ini merupakan arahan Dirjen Pemasyarakatan, Brigjen Pol Drs. Mashudi, sebagai sarana berbagi dan mempererat silaturahmi antara petugas dan WBP.
Ia menegaskan bahwa Jumat Berkah bertujuan mengubah pandangan petugas agar tidak lagi melihat WBP sebagai objek, melainkan sebagai subjek yang harus dihormati dan dibina.
“Selain memaksimalkan pembinaan, program ini juga menjadi contoh langsung dari perbuatan baik para petugas kepada WBP.
Kami berharap warga binaan dapat menjaga kebersihan, kenyamanan blok, dan menaati tata tertib yang berlaku,” ujar Supriyanto yang baru menjabat tiga hari.
Kasi Binadik, Cepi Kriswanto, S.H., M.A.P., menambahkan bahwa Jumat Berkah merupakan bagian dari program kepribadian yang menunjukkan kepedulian petugas kepada WBP.
“Ini melatih kita semua untuk terbiasa berbagi, tanpa memandang latar belakang. Nilai-nilai religius dan empati kepada sesama juga ditumbuhkan melalui kegiatan ini,” jelasnya Jum’at 24 Januari 2025.
Kasubsi Bimkemasy, Ipan, S.H., selaku penanggung jawab kegiatan, mengungkapkan bahwa program ini telah menciptakan paradigma baru dalam pola pikir petugas.
“Setiap Jumat, petugas berlomba-lomba memberikan sumbangan untuk pengadaan makanan ringan. Selain menjalankan arahan Dirjen PAS, tujuan utama program ini adalah meraih ridho Allah SWT,” terangnya.
Sumber dana Jumat Berkah berasal dari sumbangan sukarela para petugas Lapas Ciamis, dengan salah satu penyumbang tetap adalah KPLP Lapas Ciamis, Shiddiq Nugroho, A.Md. IP.
Dengan adanya program ini, diharapkan hubungan positif antara petugas dan WBP dapat terjalin, membangun suasana yang lebih harmonis, dan memperkuat pembinaan di Lapas Ciamis.
“Kita ingin menciptakan interaksi yang positif sehingga warga binaan dapat termotivasi menjadi pribadi yang lebih baik,” tutup Supriyanto.
(Red-@MIR)