
Pangandaran, Sergap.live – Usai apel gelar pasukan, Bupati Citra memberikan keterangan terkait sejumlah isu yang tengah menjadi perhatian masyarakat, salah satunya adalah polemik tarif parkir di kawasan wisata Pangandaran.
Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengatasi polemik parkir yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Salah satu solusi yang direncanakan adalah menyatukan tiket parkir dengan tiket masuk kawasan wisata, sehingga wisatawan tidak lagi dikenakan biaya parkir tambahan di dalam area wisata.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Rencananya, tiket parkir akan disatukan dengan tiket masuk.
Mudah-mudahan bisa Cepat terealisasi. Jika tiket sudah dibeli di depan, tidak ada lagi petugas parkir yang menarik biaya tambahan di dalam,” ujar Bupati Citra seusai menghadiri sebuah acara Resmi.
Saat ini, terdapat 16 titik area parkir resmi yang dikelola oleh pemerintah daerah serta 3 titik parkir swasta. Untuk menghindari kebingungan, Pemda akan memasang plang khusus di area parkir agar wisatawan mengetahui lokasi yang bukan bagian dari parkir resmi.
“Banyak wisatawan yang merasa ditarik biaya parkir dua kali. Padahal, parkir kedua itu dikelola oleh swasta. Oleh karena itu, kami akan memasang plang di titik parkir agar pengunjung tidak salah paham,” tambahnya.
Bupati juga menegaskan bahwa setiap titik parkir resmi harus memiliki petugas yang berjaga untuk memastikan plang penanda tidak dicopot sembarangan, sehingga wisatawan dapat dengan jelas membedakan antara parkir resmi dan parkir swasta.
Bupati menjelaskan bahwa tiket parkir yang telah dibeli berlaku selama 24 jam, selama wisatawan tetap berada di lokasi yang sama. Namun, jika wisatawan berpindah ke tempat lain seperti Batu Hiu, mereka tetap harus membayar parkir ulang.
“Untuk parkir swasta, sebetulnya ini adalah aset desa. Namun, banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Karena itu, kami akan memasang plang di area parkir agar masyarakat lebih memahami perbedaannya,” jelasnya.
Selain itu, Bupati menegaskan bahwa dari 16 titik parkir resmi, semuanya harus memiliki petugas yang berjaga. Jika tidak ada petugas, dikhawatirkan plang tanda parkir resmi bisa dicopot, sehingga wisatawan tidak mengetahui perbedaannya dan kembali dikenakan tarif parkir ganda.
Selain membahas permasalahan parkir, Bupati Pangandaran juga memastikan bahwa stok bahan pokok di daerahnya aman menjelang Lebaran.
“Alhamdulillah, saya sudah cek ke Dinas Perdagangan, dan stok bahan pokok aman,” ujarnya.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok agar masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan nyaman tanpa khawatir akan lonjakan harga atau kelangkaan barang.
(Red-Nurul)