
Pangandaran,sergap.live – Suasana berbeda tampak di halaman Mapolres Pangandaran, Jumat pagi (2/5/2025). Di bawah komando Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto, S.Ik., M.H., seluruh personel mengikuti latihan teknik Tongkat T dan Senam Borgol—dua keterampilan khas kepolisian yang kembali dihidupkan sebagai bagian dari pembinaan disiplin dan profesionalisme.
Latihan yang diawali dengan pemanasan fisik ini berlanjut dengan penguasaan teknik dasar Tongkat T, mulai dari sikap siaga, tangkisan, pengendalian lawan, hingga teknik pengamanan. Setelah itu, para personel diasah kembali kemampuannya dalam Senam Borgol, yang menekankan kecepatan dan akurasi dalam memborgol pelaku secara aman dan taktis.
Kapolres menegaskan pentingnya menghidupkan kembali kemampuan dasar tersebut. Menurutnya, keterampilan seperti ini adalah jati diri anggota Polri dan tidak boleh hilang meskipun sudah lama bertugas.
“Ini bukan sekadar gaya, tapi bagian dari marwah kita sebagai polisi. Kita semua belajar ini saat pertama jadi anggota. Jangan sampai lupa, apalagi hilang. Kita harus jadi contoh, bukan malah ditertawakan generasi baru,” ucap Kapolres dalam arahannya Jumaat
2/5/25.
Mujianto juga menekankan bahwa tongkat dan borgol bukan hanya alat pendukung, tetapi simbol dari ketegasan, kendali diri, dan profesionalisme. Ia menyampaikan latihan ini akan menjadi agenda rutin bagi seluruh jajaran Polres hingga tingkat Polsek.
“Biar pangkat naik, tapi skill tetap harus terasah. Kita harus jaga kebanggaan dan kehormatan profesi ini,” tambahnya.
Kegiatan berlangsung dengan semangat tinggi dan kekompakan. Meskipun diselingi canda, setiap gerakan tetap dilakukan dengan serius dan penuh kedisiplinan. Semangat korps dan loyalitas tampak hidup dalam setiap rangkaian latihan.
Dengan program ini, Polres Pangandaran membuktikan bahwa kekuatan bukan hanya soal jumlah personel, melainkan juga kesiapan teknik dan jiwa pengabdian. Di tangan yang terlatih dan hati yang berintegritas, tongkat dan borgol kembali menjadi lambang kehormatan.
(Red)