
Bandung, Sergap.live – Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang digelar Polda Jawa Barat sejak 1 Mei hingga 10 Mei 2025 menunjukkan hasil signifikan dalam memberantas premanisme.
Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H., mengumumkan bahwa dari 44 target operasi, sebanyak 36 target (81,82%) telah berhasil diungkap. Selain itu, 109 pelaku non-target juga diamankan terkait berbagai kasus gangguan ketertiban umum.
Operasi yang melibatkan 935 personel ini berhasil menyita berbagai barang bukti, termasuk 42 senjata tajam, 1 airsoft gun, dan sejumlah kendaraan bermotor.
Kasus-kasus yang diungkap meliputi pemerasan, pungli, dan kekerasan di berbagai lokasi, mulai dari pasar tradisional, proyek pembangunan, hingga kawasan hiburan malam.
Beberapa kasus menonjol antara lain: pungli di Pasar Caringin Bandung, kekerasan di Pasar Ramadan Ciamis (viral di media sosial), pengungkapan aksi premanisme di kawasan industri Subang dan pabrik keramik, serta kasus di Pasar Bogor dan sekitar Cafe Bajawa.
Bahkan, seorang mahasiswa diamankan karena membawa senjata tajam dalam unjuk rasa May Day di Bandung, dan tiga pelaku pengrusakan mobil patroli kini ditahan.
Kapolda Jabar menekankan komitmen Polda dalam memberantas premanisme, baik melalui penindakan langsung maupun pencegahan melalui intelijen dan pembinaan masyarakat, termasuk menindak pelaku premanisme digital.
Polda Jabar juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan setiap aksi premanisme. Operasi ini diharapkan dapat menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif dan mendukung investasi di Jawa Barat.
(Red)