
Ciamis, Sergap.live –
Lapas Kelas IIB Ciamis kembali menggelar kegiatan rutin “Tesa Manis” (Tegur Sapa Humanis), yang kali ini dilaksanakan di pelataran Blok A ruang tahanan. Kegiatan dibuka dengan sapaan hangat dari Kasubsi Registrasi dan Bimkemas, Ipan, S.H.
Dalam kesempatan tersebut, pejabat baru Kasi Binadik, James P. Tampubolon, S.H., M.H., menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong pemenuhan hak-hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Ia mengajak seluruh WBP untuk tidak ragu menyampaikan keluhan maupun masukan kepada petugas.
“Jangan sungkan datang mengeluh. Hak saudara sebagai WBP adalah tanggung jawab kami, termasuk hak atas makanan layak, pembinaan formal dan non-formal,” tegas James.
Sementara itu, Kasi Kamtib Rizky Tarmuji, S.H., M.M., dalam arahannya menekankan pentingnya ketaatan terhadap tata tertib lapas. Ia mengingatkan bahwa hak-hak WBP dapat dicabut apabila terjadi pelanggaran aturan.
Pejabat baru KPLP, Erosyyan Freda Adytiawan, A.Md.IP., S.H., juga menyampaikan imbauan serupa. Ia meminta seluruh WBP untuk menanamkan nilai-nilai Catur Dharma Narapidana, yakni menjaga ketertiban, kebersihan, patuh pada petugas, serta mengikuti kegiatan pembinaan.
“Kami siap mendukung penuh program pembinaan yang dijalankan Kasi Binadik. Keamanan dan pembinaan harus berjalan seiring,” ucap Erosyyan.
Kegiatan Tesa Manis ditutup dengan arahan dari Kasubag TU, Dr. Sani Siti Aisyah, A.Md.IP., S.H., M.Krim., yang mengajak seluruh pihak mendukung Lapas Ciamis dalam upaya meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
> “Sinergi antara petugas dan WBP sangat penting. Kita semua punya hak dan kewajiban masing-masing. Mari kita wujudkan Lapas Ciamis yang unggul, guyub, dan humanis,” ujar Sani.
Dalam sesi dialog, seorang WBP menyampaikan keluhan terkait kualitas dan kuantitas makanan yang disediakan. Ia menyoroti porsi nasi yang minim dan sayuran yang tidak layak konsumsi.
Hal ini dinilai bertentangan dengan Permenkumham No. 40 Tahun 2017 yang mengatur standar pemenuhan makanan bagi WBP—termasuk kandungan gizi, keamanan, dan kebersihan.
Keluhan tersebut juga menyinggung dampak sampah makanan yang tidak termanfaatkan dengan baik, yang berpotensi menyebabkan saluran mampet dan munculnya penyakit di kalangan WBP.
Pihak lapas menyatakan akan menindaklanjuti masukan tersebut demi perbaikan layanan dan pemenuhan hak-hak dasar warga binaan secara optimal.
(Red)