
Pangandaran, Sergap.live – Tokoh muda Pangandaran, Nanang Kartu, menyampaikan keprihatinannya atas insiden perusakan kantor PT PMB (Gren Pangandaran) yang terjadi pada malam Minggu lalu. Kejadian itu berlangsung saat kawasan sekitar dipadati wisatawan dan pengunjung.
“Saya menyayangkan kejadian itu. Di malam Minggu, saat banyak wisatawan, saya melihat video ada pengunjung yang sedang makan di KFC terlihat ketakutan,” ujar Nanang saat ditemui, Minggu (15/6).
Nanang menilai PT PMB melalui program Gren Pangandaran merupakan salah satu perusahaan yang menunjukkan komitmen nyata dalam membangun kawasan wisata darat di Pangandaran.
Menurutnya, sebagai putra daerah, seharusnya semua pihak mendukung langkah-langkah pembangunan tersebut.
“Gren Pangandaran datang untuk membangun Pangandaran. Mereka sudah membuktikan itu. Kita sebagai warga lokal, khususnya putra daerah, semestinya mendukung, karena mereka menjadikan Pangandaran sebagai salah satu tujuan wisata darat,” jelasnya.
Ia juga menyinggung soal fenomena wisatawan yang menjadikan tugu Gren Pangandaran sebagai ikon kunjungan.
“Banyak yang merasa belum ke Pangandaran kalau belum berfoto di tugu Gren Pangandaran. Bahkan bus wisata yang pulang sering membunyikan klakson sebagai simbol atau kebiasaan setelah menikmati liburan di sini,” tambah Nanang.
Lebih lanjut, Nanang menyoroti keberadaan tanah-tanah yang tidak terurus di sebelah timur kawasan Gren Pangandaran. Ia menyebut ada lahan milik perusahaan yang terlihat tidak dikelola secara aktif.
“Di sisi timur, ada aset perusahaan yang seperti tidak bertuan. Tidak ada kantor, tidak ada pegawai, bahkan tidak ada satpam. Padahal lahannya cukup luas. Ini yang saya katakan sebagai lahan terlantar,” katanya.
Nanang juga menambahkan, “Di lokasi timur itu juga sebenarnya bukan untuk dimiliki, tetapi lebih ke domisili sementara, sebelum digunakan oleh pemilik yang sah. Jadi jangan dibiarkan begitu saja tanpa pemanfaatan.”
Ia berharap kepada perusahaan pemilik aset tersebut, dalam hal ini PT Setratus, untuk tidak hanya menanamkan investasi secara pasif, tetapi benar-benar hadir membangun dan ikut serta dalam mendorong kemajuan daerah.
“Kalau memang punya tanah di Pangandaran, jangan cuma dicatat sebagai investasi. Harus ada kontribusi nyata. Kehadiran kantor, aktivitas karyawan, pengamanan, itu menunjukkan keseriusan,” ujar Nanang.
Terkait perusakan kantor PT PMB, Nanang menduga hal itu bisa jadi imbas dari dinamika antara pihak SPP dan perusahaan. Ia mengajak semua pihak untuk mengedepankan dialog.
“Mungkin ini akibat dari perusakan sebelumnya terhadap perumahan SPP. Tapi jangan sampai itu jadi alasan konflik yang berkepanjangan. Kalau ada bangunan yang dipersoalkan, mari kita duduk bersama, cari jalan keluar,” pesannya.
Nanang menegaskan bahwa kerjasama antara masyarakat, investor, dan pemerintah sangat penting untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Saya mengajak semua warga Pangandaran, mari kita dukung investor yang serius membangun Pangandaran. Kita jaga kondusivitas bersama.
Harapan saya, teman-teman di SPP juga bisa sejalan dengan semangat ini. Kita jaga Pangandaran tetap aman, nyaman, dan terus tumbuh sebagai tujuan wisata unggulan,” pungkasnya.
(Red-@BD)