
Pangandaran, Sergap.live – Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kabupaten Pangandaran turut ambil bagian dalam memaknai dan melestarikan tradisi budaya lokal lewat kegiatan Hajat Laut, sebuah upacara adat yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat pesisir Pangandaran.
Ketua panitia kegiatan sekaligus anggota DKD Pangandaran, Edi Rusmiadi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian warisan leluhur yang sudah berlangsung turun-temurun. Menurutnya, Hajat Laut bukan sekadar ritual adat, tetapi juga cermin dari jati diri dan kearifan lokal masyarakat Pangandaran.
“Ini murni hajatan masyarakat Pangandaran. Tradisi leluhur seperti ini harus kita rawat dan lestarikan bersama. Kami juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pangandaran, khususnya Dinas Pariwisata, yang terus mendorong kegiatan budaya seperti ini,” ujar Edi Jum’at 27/6.
Ia menambahkan, keberadaan Dewan Kebudayaan DKD Pangandaran yang baru dibentuk diharapkan bisa menjadi wadah seni dan budaya yang mampu menjaga nilai-nilai kultural sekaligus menjadi ruang ekspresi dan pelestarian budaya lokal.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DKD Pangandaran Yana Macan mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam menyelenggarakan Hajat Laut. Ia menilai, momentum ini sangat istimewa karena digelar bertepatan dengan 1 Suro, malam Jumat Kliwon, serta menyambut bulan Muharam yang merupakan hari besar dalam kalender Islam.
“Ini momen langka dan sangat spesial. Tradisi seperti ini memiliki nilai spiritual dan budaya yang tinggi. Ke depan, kami berharap Hajat Laut bisa terus dijadikan agenda rutin dalam rangka menjaga identitas budaya masyarakat pesisir Pangandaran,” pungkasnya Jum’at 27/6.
Melalui peran aktif DKD, masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat bersinergi menjaga kekayaan budaya agar tetap hidup dan relevan di tengah arus modernisasi.
(Red-@BD)