
Pangandaran, sergap.live – Aksi damai Forum BBL Kabupaten Pangandaran yang digelar di depan Pendopo Bupati Pangandaran membuahkan hasil.
Kapolres Pangandaran AKBP Dr. Andri Kurniawan, S.I.K., M.H.,
memfasilitasi mediasi antara nelayan, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, dan Ketua HNSI Pangandaran Jeje Wiradinata, hingga tercapai kesepakatan penting terkait penangkapan benur (BBL).
Dalam mediasi yang berlangsung pada Kamis (24/7/2024) malam di Villa Alure, disepakati empat poin utama:
1. Bupati Pangandaran Citra Pitriyami sepakat mencabut surat edaran yang melarang penangkapan benur (BBL) di wilayah Pangandaran.
2. Bupati tengah memproses penerbitan SKAB (Surat Keterangan Asal Benih) di Kabupaten Pangandaran.
3. Nelayan kini diperbolehkan kembali menangkap benur di wilayah perairan Pangandaran.
4. Pengepul diizinkan melakukan jual beli benur di Pangandaran, serta diperbolehkan menggunakan SKAB dari kabupaten/kota lain selama SKAB Pangandaran dalam proses penerbitan.
Rangga, perwakilan Forum BBL Kabupaten Pangandaran, menyampaikan rasa syukur atas hasil mediasi ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kapolres Pangandaran
AKBP Dr. Andri Kurniawan, S.I.K., M.H., yang mengawal kami dari awal hingga tercapai kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Kami merasa lega atas perjuangan Forum BBL yang akhirnya membuahkan hasil,” ujar Rangga.
Ia juga mengapresiasi sikap proaktif Kapolres Pangandaran dalam memfasilitasi pertemuan, serta kesediaan Bupati Citra Pitriyami yang mau mengabulkan tuntutan nelayan.
“Walaupun beberapa poin masih dalam tahap proses, ini sudah menjadi langkah maju bagi kami. Terima kasih juga kepada Ketua HNSI Pangandaran Jeje Wiradinata yang ikut memberikan solusi terbaik dalam permasalahan ini,” tambah Rangga.
Pertemuan mediasi tersebut dihadiri Kapolres Pangandaran
AKBP Dr. Andri Kurniawan, S.I.K., M.H., jajaran pejabat utama Polres Pangandaran, Bupati Citra Pitriyami, Ketua HNSI Pangandaran Jeje Wiradinata, Sekda, Asda III, serta pengurus Forum Nelayan BBL Pangandaran.
“Pertemuan berlangsung penuh keakraban meskipun sempat diwarnai perdebatan yang cukup alot. Namun pada akhirnya semua pihak sepakat demi kepentingan nelayan Pangandaran,” jelas Rangga.
(Red-@BD)