
Banjar, sergap.live, – Fenomena juru parkir liar di berbagai titik strategis Kota Banjar kian hari makin meresahkan warga.
Keberadaan para jukir yang tidak resmi ini kerap muncul di depan warung makan, toko, minimarket, hingga pusat keramaian, membuat masyarakat merasa terganggu dan terbebani.
Marno, salah seorang warga Kota Banjar, menyampaikan keluhannya kepada sergap.live. Ia menilai keberadaan jukir liar tak hanya memberatkan dari sisi biaya, tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan.
“Meski nominalnya kecil, antara seribu sampai dua ribu rupiah, tapi kalau di setiap tempat kita harus bayar, dalam sehari bisa keluar uang belasan ribu hanya untuk parkir. Belum lagi kalau jukirnya muncul tiba-tiba pas kita mau pergi, seperti hantu. Kalau nggak dikasih, bisa jadi malah dimaki atau dipaksa,” keluh Marno Kamis 10/4/25.
Ia berharap Pemerintah Kota Banjar bersama aparat penegak hukum bisa segera mengambil langkah tegas untuk menertibkan para jukir liar yang berkeliaran di tempat-tempat umum. Menurutnya, keberadaan jukir boleh saja, asalkan legal, terdaftar, dan memiliki tanggung jawab terhadap kendaraan yang diparkir.
“Kalau memang ada jukir resmi, ya kami tidak masalah. Tapi harus jelas, bertanggung jawab bila terjadi kehilangan, dan jangan hanya menarik uang saja tanpa perlindungan apa pun. Jangan sampai Kota Banjar ini jadi kota yang dipenuhi pungli berkedok parkir,” tutupnya.
(Yat. Jr)