
Pangandaran,Sergap.live – Kabar duka datang dari wilayah Kabupaten Pangandaran setelah seorang balita meninggal dunia usai menjalani perawatan lanjutan di RSUD Pandega. Sebelumnya, pasien sempat ditangani di Puskesmas Babakan sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit daerah.
Peristiwa ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran untuk segera melakukan evaluasi terhadap mekanisme penanganan pasien di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi, menyampaikan belasungkawa atas musibah yang terjadi dan menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam.
“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan institusional, kami segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses layanan yang diberikan,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (18/6/2025).
Yadi mengungkapkan bahwa perhatian utama difokuskan pada kecepatan dan ketepatan tindakan medis, terutama dalam kondisi darurat dan menyangkut pasien anak.
“Tidak boleh ada kelambanan dalam merespons situasi kritis. Nyawa pasien adalah prioritas utama, dan kami terus menekankan hal ini kepada seluruh tenaga kesehatan di lapangan,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, pihak Puskesmas Babakan telah melakukan pendekatan secara langsung kepada keluarga duka untuk menyampaikan empati dan dukungan moral.
“Kami mengapresiasi langkah pihak puskesmas yang telah menemui keluarga korban. Komunikasi yang baik menjadi bagian penting dari pelayanan kesehatan yang humanis,” kata Yadi.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan akan terus melakukan pembinaan serta penguatan sistem layanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Kami akan terus memperbaiki dan mengawasi standar pelayanan di seluruh puskesmas. Komitmen kami adalah memberikan layanan yang cepat, tepat, dan ramah kepada masyarakat,” tutupnya.
(Red-@BD)