
Jakarta, Sergap.live – Pernyataan tegas datang dari Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (PB SEMI), Sandi Ahmad Maulana, terkait insiden tragis yang terjadi dalam acara pesta rakyat pernikahan Wakil Bupati Garut.
Insiden tersebut dilaporkan telah merenggut nyawa warga dan menimbulkan gelombang keprihatinan publik.
Dalam pernyataan resminya, Sandi menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus kemarahan atas kelalaian yang diduga menjadi penyebab tragedi tersebut.
Ia menilai bahwa peristiwa ini bukan semata-mata musibah, melainkan buah dari lemahnya pengawasan dan standar keamanan dalam penyelenggaraan acara publik.
“Kehilangan nyawa manusia dalam sebuah acara yang digelar oleh pejabat publik tidak bisa dianggap enteng.
Wakil Bupati Garut dan pihak penyelenggara wajib bertanggung jawab secara terbuka, tidak cukup hanya dengan belasungkawa, tetapi juga melalui langkah konkret seperti investigasi, transparansi, dan penegakan hukum,” tegas Sandi Jum’at 18 /7/2025.
Lebih lanjut, ia menolak penggunaan istilah “musibah” untuk menutupi dugaan kelalaian sistemik. Menurutnya, jika standar keselamatan diabaikan atau kapasitas acara tidak sesuai, hal ini tidak dapat dibenarkan sebagai takdir semata.
PB SEMI melalui Sandi juga mendesak Pemkab Garut melakukan audit menyeluruh terhadap protokol keamanan setiap acara publik, terutama yang melibatkan pejabat negara.
“Jangan sampai kemewahan seremonial pejabat justru menempatkan keselamatan rakyat di posisi terakhir,” ujarnya.
Selain itu, kritik tajam juga dilontarkan terhadap budaya seremonial yang dinilai hanya mengedepankan popularitas dan simbol kekuasaan, namun abai terhadap keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Di bagian akhir pernyataannya, Sandi menuntut transparansi proses hukum tanpa pandang bulu. “Jangan ada kekebalan hukum bagi pejabat yang lalai. Keadilan harus ditegakkan demi para korban,” tandasnya.
Tragedi ini, menurutnya, menjadi peringatan keras bahwa kekuasaan harus dijalankan dengan tanggung jawab dan kepedulian terhadap rakyat, bukan sekadar pertunjukan seremonial.
(Red)