
Pangandaran, Sergap.live – Ahmad Wahyu, pemuda asal Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, kembali dipercaya mewakili Kabupaten Pangandaran dalam ajang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional tahun 2025.
Ia mengikuti lomba tersebut pada bidang sosial kemasyarakatan, berbekal surat rekomendasi resmi dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Pangandaran.
Pendaftaran lomba yang digelar oleh Kementerian Desa ini telah dibuka sejak 21 Mei dan akan ditutup pada 26 Mei 2025.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para pemuda untuk menunjukkan kontribusi nyata dalam pembangunan desa yang berkelanjutan.
Ahmad Wahyu mengusung program unggulan bertajuk “Desa OSIS Berdaya”, sebuah gerakan pemberdayaan lintas usia dan kalangan yang telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir.
Program ini berpusat di Jalan Siliwangi No.007, RT.002 RW.009, Dusun Wonoharjo, Desa Wonoharjo, Pangandaran.
Sejumlah kegiatan telah dilakukan melalui program ini, antara lain pembentukan Kampung Literasi dan Taman Bacaan Masyarakat, penyediaan sarana olahraga, pelatihan peningkatan kapasitas SDM, pembinaan kader Posyandu, hingga pemberian santunan untuk anak yatim, dhuafa, dan fakir miskin.
“Pemuda harus menjadi motor penggerak perubahan di desa. Kami ingin menunjukkan bahwa dengan semangat kolektif, banyak hal bisa diwujudkan,” ujar Ahmad.
Lomba Pemuda Pelopor Desa bertujuan mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif, dan solutif dalam menghadapi tantangan pembangunan di wilayah perdesaan. Panduan lomba disusun untuk menjamin transparansi dalam seleksi dan mendorong partisipasi aktif pemuda.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi generasi muda di desa, seperti keterbatasan akses pendidikan, minimnya lapangan pekerjaan, dan rendahnya keterlibatan dalam pengambilan keputusan, program ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran dan peran strategis pemuda.
Lomba ini sejalan dengan Asta Cita ke-6, yang menekankan pentingnya pembangunan manusia unggul sebagai fondasi pembangunan desa. Dengan partisipasi aktif pemuda, diharapkan lahir inovasi-inovasi yang tidak hanya membawa manfaat lokal tetapi juga menginspirasi pemuda di daerah lain.
“Dengan semangat Bangun Desa, Bangun Indonesia, pemuda harus menyadari bahwa desa bukan sekadar tempat tinggal, melainkan ruang tumbuh bagi perubahan dan kemajuan bangsa,” pungkas Ahmad.
(Red)